Internasional
Menolak Ekstrimisme ISIS, Ulama Sufi di Sinai ini Dipenggal dengan Tuduhan Musyrik
Detik-detik Syeikh Sulaiman Abu Haraz al-Sawariki al-Asya'ri al-Syafii al-Syadzili dieksekusi ISIS |
"Beliau dibunuh oleh ISIS, Khawarij jaman ini." tulis Habib Ali Jufri, Senin (21/11/16).
Habib Ali Jufri menggambarkan betapa tabiat kelompok ekstrim seperti ISIS ini tak memiliki akhlak sama sekali. Ulama-ulama yang tidak segaris dengan jalan mereka dihabisi sedemikian rupa dengan kejam.
|
Syeikh Sulaiman adalah seorang ulama yang menjadi panutan masyarakat Sinai. Mereka semua menghormati, memuliakan, menerima petuah dan nasihat Syeikh.
ISIS melakukan itu karena Syeikh Sulaiman menolak sikap-sikap ekstrim yang dilakukan oleh kelompok ISIS.
Mereka menuduh Syeikh seorang yang musyrik, dan menuduh Syeikh adalah seorang dukun. Perilaku mereka tak kalah bejad dibanding para nenek moyangnya yang membunuh para sahabat Nabi saw.
Semoga Allah menempatkan Syeikh Sulaiman di surga Firdaus paling tinggi. Semoga Allah menerimanya sebagai seorang Syahid. Dan semoga Allah memberi ganti untuk keluarga, murid, masyarakat Sinai dengan pengganti yang baik.
Dan duka cita yang mendalam, untuk semua yang kehilangan, masyarakat, murid dan pecinta Syeikh Sulaiman, untuk umat Nabi Muhammad saw serta umat manusia secara umum.
--------------------------------------------------------------------------
"Jika kita terus terbawa hasutan ustadz-ustadz Wahabi dan HTI, dan menjadikan agama sebagai perkakas untuk memuluskan niat-niat kotor, serta tidak segera memberikan pengajaran, pendidikan dan pemahaman Islam yang baik bagi masyarakat, maka hal yang sama tidak lama lagi akan terjadi di negeri kita, Indonesia. Tidak ada kekejaman yang pernah dilakukan umat manusia yang melampaui kekejaman dan kebiadaban yang dilakukan ISIS, Wahabi dan HT. Sekarang mereka sedang menciptakan momentum." tulis Ustad Ahmad Tsauri
Diterjemahkan Ustad Ahmad Tsauri dari FB Habib Ali Al-Jufri. (https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=1418326868207289&id=196704400369548&fs=5)
Editor: Ibn Yaqzan
0 Comments: