The Muslim 500 The World's 500 Most Influential Muslims 2016 |
Penobatan Ketua Umum PBNU sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia ini sekaligus membuktikan dunia membutuhkan Islam yang ramah, inklusif, dan damai sebagaimana dipraktikkan NU selama ini, kata Ketua PBNU Robikin Emhas di Jakarta, Senin.
"Islam seperti itulah yang oleh Prof KH Said Aqil Siroj MA disebut sebagai Islam Nusantara," kata Robikin.
Said Aqil menduduki urutan ke-20, lebih tinggi dari beberapa pemimpin negara Muslim seperti Presiden Mesir Abdul Fatah Al-Sisi yang berada di urutan 21, Sultan Muhammadu Saadu Abubakar III, Nigeria di urutan 22, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di urutan 30.
Penghargaan ini diberikan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre bekerja sama dengan The Royal Aal al-Bayt Institute for Islamic Thought, Jordania.
Kegiatan ini sudah diselenggarakan untuk ke-8 kali dengan penerima penghargaan meliputi para pimpinan negara, tokoh agama, tokoh politik, sosial, budaya, akademisi, pengusaha, ilmuwan, seniman, atlet. Tokoh ekstremis Muslim juga dimasukkan.
Berikut selengkapnya empat tokoh Indonesia yang masuk 50 tokoh Muslim Paling Berpengaruh di dunia:
Presiden Joko Widodo
Nama Presiden Joko Widodo berada di urutan ke-13. Presiden Jokowi dipilih sebagai Muslim berpengaruh karena ia mampu memberi keyakinan kepada rakyat Indonesia tentang adanya figur pemimpin yang bersih dari tindak kejahatan korupsi maupun kriminal lainnya.Hal ini mengingat banyaknya politisi Indonesia yang terlibat kasus korupsi.
Penilaian positif tentang Presiden Jokowi bermula dari keberhasilannya dalam memimpin Kota Solo dan selanjutnya menjadi Gubernur DKI Jakarta sebelum akhirnya memenangkan Pemilihan Presiden pada 2014.
Selain itu, budaya blusukan yang diterapkan oleh Presiden Jokowi telah memberi harapan bagi warga karena dapat menyaksikan langsung apa yang menjadi permasalahan warga.
Dalam artikel ini juga dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia memiliki harapan tinggi kepada Presiden Jokowi.
Banyak pihak yang mengharapkan keberhasilannya menjadi wali kota dan gubernur juga terjadi saat ia menjadi kepala negara.
Khususnya dalam hal transparansi dan akuntabilitas serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang juga akan berpengaruh pada investasi internasional.
KH Said Aqil Siroj
Nama Said Aqil Siroj berada di urutan ke-20. Beliau dipilih sebagai salah satu Muslim berpengaruh di dunia karena jabatannya sebagai ketua umum salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia yakni Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).Selain itu, PBNU juga merupakan salah satu organisasi yang berpengaruh di dunia.
Kang Said, begitu akrab disapa, memiliki peranan besar dalam menegakan Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia.
NU telah memberikan kontribusi yang besar untuk masyarakat Indonesia di bidang pembangunan pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
Kang Said, seperti para pendahulunya, menggawangi NU sebagai organisasi moderat dan mengawal agenda seperti hukum antikorupsi dan langkah-langkah reformasi sosial yang berakar dalam prinsip Islam.
Sebelum perannya sebagai ketua NU, Kang Said pernah bertugas di Komisi Nasional Indonesia untuk Hak Asasi Manusia.
Saat terjadi bentrokan di berbagai gereja di seluruh Indonesia, Kang Said membuat pernyataan yang kuat dan mengutuk diskriminasi terhadap kelompok minoritas Kristen Indonesia.
Kang Said juga memiliki latar belakang akademis yang luas dalam ilmu-ilmu Islam, dan menganggap pendidikan sebagai alat untuk pengembangan. Ia mendirikan Said Aqil Centre di Mesir, pusat studi yang berfokus pada pengembangan wacana Islam, khususnya di Dunia Arab.
Prof Din Syamsuddin
Nama Din Syamsuddin berada di urutan ke-41. Pria berusia 58 tahun ini memengaruhi dunia Muslim di berbagai bidang. Menjadi ketua umum ormas Islam Muhammadiyah pada 2005-2015.Ia terpilih dua kali untuk memimpin salah satu organisasi Islam besar di Indonesia ini.
Din juga menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia, anggota dari Kelompok Strategis Visi Rusia, Ketua Forum Perdamaian Dunia dan Presiden Dialog Antar-Agama.
Selain itu ia juga Guru Besar Pemikiran Politik Islam di Universitas Nasional Islam di Jakarta dan Ketua Pusat Dialog dan Kerja Sama antar-Peradaban.
Organisasi Islam Muhammadiyah didirikan pada 1912, yang merupakan salah satu gerakan Islam tertua dan terbesar di dunia.
Din Syamsuddin terlibat di bidang pendidikan, kesehatan, dan upaya kesejahteraan sosial dari organisasi ini.
Muhammadiyah aktif dalam resolusi konflik seperti di selatan Thailand dan Mindanao.
Muhammadiyah juga menjadi anggota dari Kelompok Kontak Internasional (ICG) untuk pembicaraan damai antara pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro atau the Moro Islamic Liberation Front.
Din Syamsuddin juga sangat aktif dalam dialog antaragama dan antarbudaya. Dia baru saja terpilih kembali untuk masa jabatan lima tahun sebagai Presiden Konferensi Asia Agama untuk Perdamaian (ACRP).
Habib Luthfi bin Yahya
Habib Luthfi bin Yahya berada di urutan ke-45. Saat ini ia menjabat sebagai Ra'is 'Amm dari Jam'iyyah Ahli Thariqah al-Mu'tabarah al-Nahdliyah (Asosiasi Tarekat yang Diakui di bawah NU), Kepala MUI Jawa Tengah, dan pemimpin spiritual dari Tarekat Ba Alawi di Indonesia. Ba Alawi adalah keturunan dari Nabi Muhammad SAW yang bermigrasi ke Hadramaut di Yaman pada awal sejarah Islam.Mereka memainkan peran utama dalam membawa Islam ke bagian timur, termasuk Indonesia dan Malaysia.
Habib Luthfi memulai pembelajarannya di bawah bimbingan guru Ba Alawi di Indonesia.
Dia kemudian melakukan perjalanan ke Makkah dan Madinah untuk pendidikan lebih lanjut dan menerima ijazah di semua bidang pembelajaran tradisional termasuk hadis, dan sufisme (tasawuf).
Otorisasi untuk menjadi seorang guru spiritual berasal dari lebih dari satu tarekat (persaudaraan spiritual).
Dia telah mendirikan ribuan sekolah, masjid dan zawiyah di Indonesia. Dia menekankan praktik spiritual, terutama pembacaan wirid.
Dan Berikut urutan tokoh Muslim berpengaruh 50 besar:
- HE Professor Dr Sheikh Ahmad Muhammad Al-Tayyeb, Egypt (Grand Sheikh of the Al-Azhar University, Grand Imam of AlAzhar Mosque.
- HM King Abdullah II ibn Al-Hussein, Jordan (King of the Hashemite Kingdom of Jordan and Custodian of the Holy Sites of Jerusalem).
- HM King Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud, Saudi Arabia (King of Saudi Arabia, Custodian of the Two Holy Mosques).
- HE Grand Ayatollah Hajj Sayyid Ali Khamenei, Iran (Supreme Leader of the Islamic Republic of Iran).
- HM King Mohammed VIMorocco, King of Morocco, His Majesty Amir al-Mu'minin).
- HE Justice Sheikh Muhammad Taqi Usmani, Pakistan (Leading Scholar of Islamic Jurisprudence).
- HE Grand Ayatollah Sayyid Ali Hussein Sistani, Iraq (Marja of the Hawza, Najaf, Iraq).
- HE Recep Tayyip Erdogan, Turkey (President of the Republic of Turkey).
- HE Sheikh Abdullah Bin Bayyah, Mauritania (President of the Forum for Promoting Peace in Muslim Societies).
- Amir Hajji Muhammad Abd Al Wahhab, Pakistan (Amir of Tablighi Jamaat, Pakistan).
- HM Sultan Qaboos bin Sa'id Aal Sa'id, Oman (Sultan of Oman)
- HH General Sheikh Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, United Arab Emirates (Crown Prince of Abu Dhabi and Deputy Supreme Commander of the UAE Armed Forces).
- HE President Joko Widodo, Indonesia (President of Indonesia).
- Prince Muhammad bin Naif bin Abdul-Aziz Al-Saud and Prince Muhammad bin Salman bin Abdul-Aziz Al-Saud Saudi Arabia.
- HE Sheikh Abdul-Aziz ibn Abdullah Aal Al-Sheikh, Saudi Arabia (Grand Mufti of the Kingdom of Saudi Arabia).
- Sheikh Ahmad Tijani bin Ali Cisse, Senegal (Leader of the Tijaniyya Sufi Order.
- HE President Muhammadu Buhari, Nigeria (President of Nigeria).
- HE Sheikh Dr Ali Goma'a, Egypt (Former Grand Mufti of the Arab Republic of Egypt).
- Sheikh Salman Al-Ouda, Saudi Arabia, (Saudi Scholar and Educator).
- Dr KH Said Aqil Siradj, Indonesia, (Chairman of Indonesia's Nahdlatul Ulama).
- HE President Abdel Fattah Saeed Al-Sisi, Egypt.
- Amirul Mu'minin Sultan Muhammadu Sa'adu Abubakar III, Nigeria (Sultan of Sokoto).
- Mufti Muhammad Akhtar Raza Khan Qaadiri Al-Azhari, India (Barelwi Leader and Spiritual Guide).
- HE Mohammad bin Mohammad Al-Mansour, Yemen (Imam of the Zaidi Sect of Shi'a Muslims).
- Habib Umar bin Hafiz, Yemen (Director of Dar Al Mustafa, Tarim, Yemen).
- HE Sheikha Munira Qubeysi, Syria (Leader of the Qubeysi Movement).
- Rached Ghannouchi, Tunisia (Tunisian Politician).
- HH Emir Sheikh Tamim bin Hamad, Qatar (Emir of Qatar).
- Dr Amr Khaled, Egypt (Preacher and Social Activist).
- 30. HE. President Mahmoud Abbas, Palestinian Territories (President of the Palestinian National Authority).
- Sheikh Dr Yusuf Al Qaradawi, Qatar (Head of the International Union of Muslim Scholars).
- HM Queen Rania Al-Abdullah, Jordan (Queen of the Hashemite Kingdom of Jordan).
- Sheikh Hamza Yusuf Hanson, United States of America, (Teacher and Co-founder of Zaytuna College, USA).
- Moez Masoud, Egypt.
- Seyyed Hasan Nasrallah, Lebanon, (Secretary General of Hezbollah).
- Habib Ali Zain Al Abideen Al-Jifri, United Arab Emirates (Director General of the Tabah Foundation, UAE).
- HRH Shah Karim Al-Hussayni, France (The Aga Khan IV, 49th Imam of Ismaili Muslims).
- HE Sheikh Ibrahim Salih, Nigeria (The Grand Mufti of Nigeria).
- Maulana Mahmood Madani, India (Leader and Executive Member of Jamiat Ulema-e-Hind, India).
- Professor Dr Seyyed Hossein Nasr, United States of America (Philosopher & University Professor).
- Professor Dr M Din Syamsuddin, Indonesia (former Chairman of Muhammadiyah, Indonesia).
- HH. Amir Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, United Arab Emirates.
- Sheikh Usama al-Sayyid Al-Azhari, Egypt.
- Khaled Mashal, Palestinian Territories, (Leader of Hamas).
- Habib Luthfi bin Yahya, Indonesia (Preacher).
- Abdul-Malik Al-Houthi, Yemen (Leader of the Houthi Movement).
- Mustafa Hosny Egypt, (Preacher).
- Hodjaefendi Fethullah Gülen, Turkey (Turkish Muslim Preacher).
- Sheikh Mahmud Effendi, .
- Dr Aref Ali Nayed, Libya.
Redaktur: Khayun Ahmad Noer
0 Comments: