Headlines
Loading...
NU Australia Kecam Sikap Senator Terkait Imigran Muslim

NU Australia Kecam Sikap Senator Terkait Imigran Muslim

Senator Pauline Hanson
Senator Pauline Hanson
Konfercab PCI NU ANZ
Konfercab PCI NU ANZ
Internasional, Arrahmah.co.id– Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Australia – New Zealand (PCI NU ANZ), menggelar Konferensi Cabang pada tanggal 1 – 2 Oktober 2016 lalu. Selain memilih kepengurusan baru kegiatan tersebut juga menyikapi isu-isu terkini, salah satunya mengecam sikap seorang senator terkait imigran muslim.
“PCI NU – ANZ mengecam dengan keras pernyataan Senator Australia Pauline Hanson yang mengusulkan penghentian masuknya imigran Muslim ke Australia,” kata Rais Syuriyah PCI NU – ANZ, Prof. Dr. Nadirsyah Hosen,  Selasa (4/10/2016).
Nadirsyah yang menjadi dosen senior pada Faculty of Law Monash University menyebut Pauline Hanson dan berbagai sikapnya yang intoleran berpotensi menebarkan kebencian terhadap umat Islam di Australia.
Selain menyikapi isu imigran muslim di Australia, Konferensi Cabang PCI NU – ANZ juga membahas isu-isu lain, salah satunya pengguaan burkini oleh muslimah di Perancis.
“PCI NU – ANZ menyesalkan sebagian masyarakat di Perancis yang tidak bisa menoleransi kehadiran para muslimah yang menggunakan burqini sebagai bagian dari ekspresi keberagamaan yang dijamin oleh hak asasi manusia,” tambah Nadirsyah.
Secara keseluruhan terdapat 9 rekomendasi yang dihasilkan dalam Konferensi Cabang PCI NU – ANZ. Ke sembilan rekomendasi itu adalah:
1.      Menyetujui dan mendukung pernyataan ulama sedunia dalam Konferensi Cabang di Chechnya pada 25 Agustus 2016 yang mengeluarkan Wahabi dari bagian Ahlus Sunnah Wal Jamaáh;
2.      Menyepakati pandangan para ulama dunia Islam dalam Konferensi Cabang Chechnya di atas  bahwa ISIS tidak merepresentasikan ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin;
3.      Menyerukan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk terus berupaya menyelesaikan konflik timur tengah baik di Palestina maupun di Suriah dengan cara yang bermartabat, sesuai dengan hak asasi manusia dan hukum internasional;
4.      Menyesalkan sebagian masyarakat di Perancis yang tidak bisa menoleransi kehadiran para muslimah yang menggunakan burqini sebagai bagian dari ekspresi keberagamaan yang dijamin oleh hak asasi manusia;
5.      Mengecam dengan keras pernyataan Senator Australia Pauline Hanson yang mengusulkan penghentian masuknya imigran Muslim ke Australia dan berbagai sikapnya yang intoleran dan berpotensi menebarkan kebencian terhadap umat Islam di Australia yang selama ini telah hidup secara harmonis, taat aturan dan berperan aktif dalam kehidupan sosial kemasyarakatan;
6.      Mengajak seluruh ormas Islam di Australia untuk terus menjaga ukhuwah Islamiyah dan bekerjasama dalam program pemberdayaan perempuan, keluarga dan generasi muda yang berkualitas sehingga mereka tidak mudah terpengaruh paham ekstrem dalam beragama dan bernegara;
7.      Mengusulkan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mempersiapkan dan membekali para calon mahasiswa yang akan sekolah ke luar negeri agar tetap menjaga akidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan memahami fiqh praktis hidup di luar negeri khususnya di dunia barat. Untuk keperluan itu direkomendasikan kepada PBNU mengeluarkan buku saku panduan dan membuat training pembekalan;
8.      Mengingatkan kembali kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk memegang teguh Khittah 1926 agar bersikap bijak dan penuh hikmah dalam menyikapi perbedaan pandangan politik praktis;
9.      Mengajak semua anggota NU di Australia dan New Zealand untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dengan menekankan pada nilai keislaman yang tawasuth, tasammuh, tawazun, dan i’tidal.
Konferensi Cabang PCI NU ANZ dihadiri oleh 25 peserta yang berasal dari pewakilan berbagai negara bagian di Australia dan Selandia Baru, di antaranya Western Australia, South Australia, Victoria, Queensland, dan Australia Capital Territory.
Selain kembali memilih Nadirsyah Hosen untuk menduduki posisi Rais Syuriyah, Konferensi Cabang ini juga menyepakati Tufel Musyadad menjadi Ketua Tanfidziyah untuk kedua kalinya. Kepengurusan PCI NU – ANZ hasil Konferensi Cabang ini untuk masa khidmad 2016 – 2018.
“Proses pemilihan menggunakan mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi atau musyawarah mufakat oleh 5 orang yang sudah ditunjuk, sebagaimana tertuang dalam AD/ART PBNU jasil Muktamar di Jombang, Jawa Timur, tahun lalu,” kata Ketua Panitia Konferensi Cabang PCI NU – ANZ, Maulana. [KBAswaja/Fadil]
Contact Person:
Tufel Musyadad +61434030763 / toefelus@gmail.com (Ketua Tanfidziyah Terpilih);
Muhammad Maulana +61412875411 / maulkhan@gmail.com (Ketua Panitia Konfercab).

0 Comments: